Panduan Pemeliharaan Kambing Jawa Randu untuk Pemula
Kambing Jawa Randu merupakan jenis kambing hasil persilangan antara kambing Kacang dan kambing Etawa. Kambing ini memiliki daya tahan tubuh yang kuat, pertumbuhan cepat, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Oleh karena itu, kambing Jawa Randu menjadi pilihan yang cocok bagi peternak pemula yang ingin memulai usaha ternak kambing.
Artikel https://belajarpertanianorganik.blogspot.com/ ini akan membahas panduan lengkap pemeliharaan kambing Jawa Randu, mulai dari pemilihan bibit, persiapan kandang, pakan, hingga perawatan kesehatan.
Pemilihan Bibit Unggul
Memilih bibit yang berkualitas sangat penting untuk mendapatkan hasil ternak yang optimal. Berikut ciri-ciri bibit kambing Jawa Randu yang baik:
- Jantan: Bertubuh besar, tidak cacat, aktif, memiliki kaki yang kokoh, serta nafsu makan tinggi.
- Betina: Bertubuh proporsional, memiliki ambing yang simetris, serta sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit.
- Anakan (umur 3-5 bulan): Lincah, memiliki bulu bersih, serta tidak mengalami kelainan fisik.
Usahakan membeli bibit dari peternak terpercaya atau balai peternakan agar mendapatkan kambing yang sehat dan berkualitas.
Baca juga: Teknik Budidaya Jagung Manis dengan Sistem Tumpangsari
Persiapan Kandang
Kandang yang baik akan mendukung kesehatan dan pertumbuhan kambing. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang:
1. Jenis Kandang
- Kandang Panggung: Direkomendasikan karena menjaga kebersihan dan menghindari penyakit akibat kotoran.
- Kandang Lantai Tanah: Bisa digunakan, tetapi perlu perawatan ekstra agar tetap higienis.
2. Ukuran Kandang
- Idealnya 1 ekor kambing membutuhkan luas 1,5 m².
- Untuk kelompok kambing, buat kandang dengan sekat sesuai umur dan jenis kelamin.
3. Ventilasi dan Kebersihan
- Pastikan kandang memiliki ventilasi udara yang baik untuk menghindari kelembaban berlebih.
- Bersihkan kandang secara rutin untuk mengurangi risiko penyakit.
Pemberian Pakan dan Nutrisi
Pakan yang baik akan mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas kambing.
1. Jenis Pakan
- Pakan Hijauan: Rumput gajah, lamtoro, daun turi, daun nangka, dan legum.
- Pakan Fermentasi: Jerami fermentasi untuk meningkatkan ketersediaan pakan saat musim kemarau.
- Pakan Konsentrat: Ampas tahu, dedak, jagung giling, atau bungkil kelapa sebagai sumber energi tambahan.
2. Frekuensi Pemberian Pakan
- Pakan hijauan diberikan 2-3 kali sehari sebanyak 10% dari bobot tubuh kambing.
- Konsentrat diberikan dalam jumlah kecil (sekitar 1-2 kg per ekor per hari).
- Air minum harus tersedia sepanjang hari agar kambing tidak dehidrasi.
Perawatan Kesehatan
-
Vaksinasi dan Obat
- Vaksin antraks, SE (Septicaemia Epizootica), dan PPR (Peste des Petits Ruminants) diberikan sesuai jadwal.
- Obat cacing diberikan setiap 2-3 bulan sekali untuk mencegah infeksi cacingan.
-
Pencegahan Penyakit
- Kandang harus selalu bersih dan tidak lembab.
- Berikan pakan berkualitas dan hindari makanan basi atau berjamur.
- Lakukan isolasi terhadap kambing yang sakit agar tidak menular ke kambing lain.
-
Perawatan Harian
- Mandikan kambing secara berkala agar terhindar dari kutu dan penyakit kulit.
- Periksa kondisi kesehatan secara rutin, termasuk mata, hidung, dan kondisi kotoran.
Perkawinan dan Reproduksi
- Masa kawin: Kambing betina mulai birahi pada usia 8-12 bulan.
- Periode birahi: Berlangsung selama 24-48 jam dengan siklus setiap 17-21 hari.
- Tanda-tanda birahi:
- Gelisah dan sering mengembik.
- Nafsu makan menurun.
- Sering menaiki kambing lain.
- Proses Kawin: Jika betina menunjukkan tanda birahi, segera kawinkan dengan pejantan unggul.
- Masa kebuntingan: Sekitar 5 bulan. Pastikan kambing betina mendapatkan pakan tambahan selama masa bunting.
Panen dan Pemasaran
-
Waktu Panen
- Kambing bisa dijual setelah berumur 8-12 bulan dengan bobot minimal 20-30 kg.
- Jika untuk indukan, pastikan memilih betina yang sehat dan produktif.
-
Strategi Pemasaran
- Jual ke pasar tradisional atau langsung ke peternak lain.
- Manfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjangkau pembeli lebih luas.
- Kerjasama dengan restoran atau pedagang daging untuk pasar yang lebih stabil.
Kesimpulan
Pemeliharaan kambing Jawa Randu cukup mudah dilakukan, terutama bagi pemula, asalkan memahami teknik dasar yang benar. Dengan pemilihan bibit unggul, perawatan kandang yang baik, pemberian pakan berkualitas, serta pengelolaan kesehatan yang optimal, peternak dapat memperoleh hasil ternak yang maksimal dan menguntungkan.