Cara Budidaya Cabe Rawit Secara Organik
Selamat datang di blog kami yang membahas mengenai ilmu seputar bertanian dan juga budidaya pada kesempatan kita kali ini kita akan membahas mengenai cara budidaya cabe rawit secara organik. Seperti yang sudah kita ketahui dalam budidaya cabe rawit ada dua sistem yaitu kimia dan organik. Banyak petani di Indonesia yang masih menggunakan sistem kimia dalam berbudidaya cabe rawit tentu saja hal ini sangat tidak baik jika di lakukan terus menerus. Kali ini kami akan berbagai sedikit tips dalam menanam cabe rawit secara organik.
Menyiapkan media tanam untuk budidaya cabe rawit
Dalam budidaya cabe rawit secara organik anda harus memperhatikan beberapa segi terutama adalam media tanam. Media tanam yang baik adalah media tanam yang bebas dari penyakit pantogen dan hama. Biasanya kami mempergunakan campuran tanah + pupuk kandang + kompos + sekam bakar.
Campuran media tersebut adalah campuran media organik yang terbaik saat ini. Namun sebelum mempergunakannya anda harus memperhatikan beberapa faktor dia antaranya pupuk harus sudah matang, tidak berbau, begitu juga dengan kompos yang anda gunakan harus sudah berbentuk dan berwaarna seperti tanah. Ketika semua media tersebut tercampur lalu siram dengan microba dekomposer seperti EM4, Probiodec dan lain lain. Fungsiny agar media tadi terhindar dari penyakit berbahaya dan juga dapat membunuh biji biji gulma yang terbawa. Setelah di siram barulah di tutup selama 3 hari agar terfermentasi sempurna.
Setelah tanaman cabai anda berumur 3 minggu dan sudah di pindahkan dari tempat penyemaian barulah tanaman sipa untuk di pupuk. Perlu kita ingat tujuan dari pemupukan adalah memberikan asupan nutrisi atau makanan bagi tanaman, jadi berikan pupuk yang memang berguna bagi tanaman saat itu.
Banyak orang yang tidak mengetahui pada masa awal pertumbuhan tanaman lebih banyak membutuhkan nutrisi yang mengandung nitrogen (N). Dalam pupuk kimia biasanya di dapat dalam pupuk urea atau ZA akan tetapi dalam pertanian organik kita harus mencari bahan bahan yang mengandung nitrogen ini. Biasanya kami membuat pupuk organik cair dengan bahan dasar daun tanaman kacang kacangan (Fabaceae). Jenis tanaman ini dapat menyerap nitrogen lebih baik, itulah akibatnya mengapa jenis tanaman ini memiliki daun yang mudah tumbuh ketika di pangkas.
Cara membuat pupuk organik cair dari daun kacang kacangan sangatlah mudah pertama tama kita hancurkan hingga halus daun daun tadi lalu masukkan dalam wadah drum maupun tong lalu campurkan air dan mikroorganisme pengurai. Jika perlu anda bisa menambahkan kotoran ayam yang juga banyak mengandung nitrogen. Biarkan selama seminggu.
Setelah satu minggu anda bisa memberikannya pada tanaman cabe rawit tadi. Berikan setiap tiga hari sekali agar pertumbuhannya maksimal.
Setelah daun di rasa banyak dan siap untuk berbunga dan berbuah barulah kita hentikan pemupukan lalu ganti menggunakan pupuk yang mengandung Phosphat (P) dan Kalium(K). Dua kandungan ini paling banyak di butuhkan tanaman cabe rawit dalam masa pembungaan hingga pembuahan.
Kami biasa mempergunakan pupuk cair organik yang berasal dari batang pisang dan dan juga kotoran kambing. Semua bahan tersebut banyak mengandung kalium dan phosphat. Seperti pada pembuatan pupuk organik cair untuk daun kali ini anda gunakaan cara yang sama lalu di aplikasikan pada tanaman cabe yang siap berbunga. Lakukan pemupukan 3 hari sekali agar bunga dan buah dapat muncul dengan lebat.
Untuk penanggulangan hama dan penyakit biasa kami membuat pestisda organik sendiri dari bahan bahan tembakau, gadung,daun sirih, kecubung, daun nimba dan bawang putih serta serai. Bahan bahan tersebut di tumbuk hingga halus lalu di fermentasi menggunakan bakteri pengurai dan di biarkan selama tiga hari. Aplikasinya anda bisa menyemprotkan pada tanaman setiap seminggu sekali agar tanaman terhidar dari penyakit dan hama yang mengganggu.
Dengan sistem budidaya cabe rawit seperti ini buah cabe tidak akan berhenti berbuah hingga 3 tahun lebih.
Demikianlah artikel kami mengenai cara budidaya tanaman cabe rawit dengan sistem organik. Baca juga artikel kami yang berjudul cara merawat burayak cupang.Semoga artikel kami dapat bermanfaat untuk anda. Salam sukses petani Indonesia.
Menyiapkan benih cabe rawit
Dalam budidaya secara organik bukan hanya memperhatikan dari segi perawatannya yang bebas pestisida namun juga dari benih juga harus di perhatikan. Banyak benih pabrikan yang menggunakan kimia untuk mencegah penyakit dan juga melindungi dari serangga namun hal ini justru berbahaya bagi tanaman itu sendiri. Untuk anda yang memulai budidaya cabe rawit anda harus pintar dalam memilih dan memilah benih yang benar benar organik. Alangkah baiknya jika anda membuat benih cabai itu sendiri. Memang hasilnya tidak sebaik jika menggunakan benih pabrikan namun dengan membuat benih cabe rawit sendiri akan membuat kualitas tanaman oranik anda lebih maksmimal.Menyiapkan media tanam untuk budidaya cabe rawit
Dalam budidaya cabe rawit secara organik anda harus memperhatikan beberapa segi terutama adalam media tanam. Media tanam yang baik adalah media tanam yang bebas dari penyakit pantogen dan hama. Biasanya kami mempergunakan campuran tanah + pupuk kandang + kompos + sekam bakar.
Campuran media tersebut adalah campuran media organik yang terbaik saat ini. Namun sebelum mempergunakannya anda harus memperhatikan beberapa faktor dia antaranya pupuk harus sudah matang, tidak berbau, begitu juga dengan kompos yang anda gunakan harus sudah berbentuk dan berwaarna seperti tanah. Ketika semua media tersebut tercampur lalu siram dengan microba dekomposer seperti EM4, Probiodec dan lain lain. Fungsiny agar media tadi terhindar dari penyakit berbahaya dan juga dapat membunuh biji biji gulma yang terbawa. Setelah di siram barulah di tutup selama 3 hari agar terfermentasi sempurna.
Pupuk Untuk Budidaya Cabe Rawit
Banyak orang yang tidak mengetahui pada masa awal pertumbuhan tanaman lebih banyak membutuhkan nutrisi yang mengandung nitrogen (N). Dalam pupuk kimia biasanya di dapat dalam pupuk urea atau ZA akan tetapi dalam pertanian organik kita harus mencari bahan bahan yang mengandung nitrogen ini. Biasanya kami membuat pupuk organik cair dengan bahan dasar daun tanaman kacang kacangan (Fabaceae). Jenis tanaman ini dapat menyerap nitrogen lebih baik, itulah akibatnya mengapa jenis tanaman ini memiliki daun yang mudah tumbuh ketika di pangkas.
Cara membuat pupuk organik cair dari daun kacang kacangan sangatlah mudah pertama tama kita hancurkan hingga halus daun daun tadi lalu masukkan dalam wadah drum maupun tong lalu campurkan air dan mikroorganisme pengurai. Jika perlu anda bisa menambahkan kotoran ayam yang juga banyak mengandung nitrogen. Biarkan selama seminggu.
Setelah satu minggu anda bisa memberikannya pada tanaman cabe rawit tadi. Berikan setiap tiga hari sekali agar pertumbuhannya maksimal.
Setelah daun di rasa banyak dan siap untuk berbunga dan berbuah barulah kita hentikan pemupukan lalu ganti menggunakan pupuk yang mengandung Phosphat (P) dan Kalium(K). Dua kandungan ini paling banyak di butuhkan tanaman cabe rawit dalam masa pembungaan hingga pembuahan.
Kami biasa mempergunakan pupuk cair organik yang berasal dari batang pisang dan dan juga kotoran kambing. Semua bahan tersebut banyak mengandung kalium dan phosphat. Seperti pada pembuatan pupuk organik cair untuk daun kali ini anda gunakaan cara yang sama lalu di aplikasikan pada tanaman cabe yang siap berbunga. Lakukan pemupukan 3 hari sekali agar bunga dan buah dapat muncul dengan lebat.
Untuk penanggulangan hama dan penyakit biasa kami membuat pestisda organik sendiri dari bahan bahan tembakau, gadung,daun sirih, kecubung, daun nimba dan bawang putih serta serai. Bahan bahan tersebut di tumbuk hingga halus lalu di fermentasi menggunakan bakteri pengurai dan di biarkan selama tiga hari. Aplikasinya anda bisa menyemprotkan pada tanaman setiap seminggu sekali agar tanaman terhidar dari penyakit dan hama yang mengganggu.
Dengan sistem budidaya cabe rawit seperti ini buah cabe tidak akan berhenti berbuah hingga 3 tahun lebih.
Demikianlah artikel kami mengenai cara budidaya tanaman cabe rawit dengan sistem organik. Baca juga artikel kami yang berjudul cara merawat burayak cupang.Semoga artikel kami dapat bermanfaat untuk anda. Salam sukses petani Indonesia.